Selasa, 25 Oktober 2011

ISBD Bab 3 "MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL"


1.        Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai perorangan yang memiliki sifat sendiri-sendiri. Manusia sebagai individu adalah bersifat nyata, berbeda dengan manusia lain dan sebagai pribadi dengan ciri khas tertentu yang berupaya merealisasikan potensi dirinya.
2.        Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lain (masyarakatnya). Ia tidak dapat merealisasikan potensi hanya dengan dirinya sendiri. Manusia akan membutuhkan manusia lain untuk hal tersebut, termasuk dalam mencukupi kebutuhannya.
3.        Implikasi-implikasi yang terjadi dari sifat kesosialan manusia:
ü  Kesadaran akan ‘ketidakberdayaan’ manusia bila seorang diri.
ü  Kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.
ü  Penghargaan akan hak-hak orang lain.
ü  Ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.
4.        Interaksi sosial menjadi kunci dalam kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama. Manusia sebagai makhluk sosial pastilah melakukan interaksi sosial dalam kerangka hidup bersama itu.
5.        Tidak semua interaksi sosial yang berlangsung bersifat positif bagi kehidupan manusia karena jika dilihat dari sifat interaksinya, ada interaksi yang asosiatif dan interaksi yang disasosiatif. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif mengarah pada kerja sama antarindividu atau antarkelompok, contohnya kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi, sedangkan interaksi sosial yang bersifat disasosiatif mengarah pada bentuk-bentuk pertikaian atau konflik, contohnya persaingan, kontroversi, dan permusuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar